Gawat, Ada Ancaman Perang Terbuka, Pemerintah Indonesia Diminta Bersiaga
JAKARTA - Kondisi di Laut Tiongkok Selatan kembali memanas. Itu setelah Inggris berencana mengerahkan kapal induknya ke sana.
Kapal perang induk bernama HMS Queen Elizabeth direncanakan menjalani misi operasional pertamanya di perairan Laut Tiongkok Selatan.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah mengirimkan dua kapal induknya USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke Laut Tiongkok Selatan untuk menjalani latihan tempur. Tak cuma dua kapal induk, AS juga mengerahkan dua kapal penjelajah dan dua kapal perusak dalam latihan yang digelar pada pertengahan 2020.
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendorong pemerintah RI untuk siap siaga di perairan Natuna Utara. Pasalnya, menurut dia, Laut Natuna Utara berbatasan langsung dengan Laut Tiongkok Selatan yang tengah diperseterukan negeri tirai bambu, AS, dan beberapa negara lainnya.
Baca juga:
Rekaman Suara Wakil Ketua DPRD Kepergok Selingkuh, Dihadang Istri
Polisi Ringkus 14 Tersangka Kejahatan di Wilayah Hukum Polresta Cirebon
Menurut Syarief, perhatian ini penting mengingat perairan Natuna Utara merupakan wilayah terluar Indonesia yang mesti dipertahankan.
“Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memastikan seluruh wilayah, termasuk wilayah terluar di perairan Natuna Utara dalam kondisi aman,\" kata Syarief dalam keterangannya, Kamis (28/1) dilansir JPNN.
Anggota Komisi I DPR yang membidangi luar negeri ini juga menyebut jika kondisi ini terus menerus terjadi maka akan ada potensi perang terbuka di Laut Tiongkok Selatan.
“Kita (Indonesia) harus terus berjaga-jaga karena jika terjadi perang terbuka maka seluruh wilayah Asia Tenggara akan merasakan dampaknya,\" kata politikus senior Partai Demokrat ini.
Baca juga:
PSBB Kota Cirebon, CFD Stadion Bima dan Pasar Malam Ditiadakan
PSBB Proporsional Kota Cirebon, Rumah Makan sampai Jam 8 Malam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: